Isnin, 11 Julai 2016

Resmi LALANG


Suatu ketika dulu....
Ketika mencari akar lalang...
Salah satu bahan bagi perubatan...
Saudara ku berkata...
Ikutlah resmi lalang...

Kata orang lalang itu tiada pendirian...
Katanya zahirnya tiada pendirian....
Lihatlah akar lalang...
Berselirat dalam tanah....
Mustahil tiada pendirian...

Pendirian itu bergantung pada akarnya...
Bukanlah pada batang dan daunnya...
Walaupun ditebas dan dipotong batangnya...
Selagi akarnya ada pasti ia tumbuh semula...
Biar hujan, panas, ribut mahupun dingin...

Ia tetap tidak kemana...
Tauhid itu umpama akar...
Mencengkam tanah tanpa sedar....
Kemana angin bertiup kesitulah ia.... 
Membenarkan segala perlakuan Tuhan...

Ia benar...

Zahirnya tampak kosong dan meninggi...
Semakin meninggi...
Semakin menegaklah ia....
Kerana itulah sifatNya...
Berjuang selagi hayatnya...
Walaupun begitu sifatNya...

Ia tumbuh hanya dikawasan rendah...
Kawasan tanah subur pilihannya...
Andai kawasan tinggi.. 
Gunung mahu pun bukit bukau...
Selagi tiada halangan... 

Pohon-pohon besar dan meninggi...
Pasti ia tumbuh berjemaah...
Menakluk kawasan tanah rata...

Sekian dulu coretan kali ini.. 
Salam 10 Ramadhan 1437H..
Salam subuh...

Wassalam....

Penyakit Hati




Penyakit para ilmuan bila rasa diri benar...
Disuluh dan ditilik merata-rata...
Mencari salah dan aib manusia....
Sehingga terlupa menyuluh dan menilik diri sendiri....
Menghukum algojo seolah ia berkuasa....
Pada hal hanya menurut perintah....
Keilmuan dan khayalan bertingkat....

Apa mahunya?
Apa yang dicarinya?
Segalanya tiada punca....
Tiada hujung mahupun pangkal....
Terbabas hanyut dibuai nafsu....
Bicara ilmu bagai si kakaktua....
1001 kitab dan dalil dikeluarkan...
Untuk apa?

Hanya sekadar membenarkan kalamnya....
Tertipu dengan bahasa dan istilah...
Jalan kebenaran dicarinya....
Kebenaran itu tidak perlu dicari...
Kerana kebenaran itu jelas tanpa sembunyi...

Kebenaran itu nyatanya diri....
Masih lagi menafsir dan membezakan....
Sampai kapan mahu kembali? 
Disangka dekat tapi semakin menjauh....
Hanyutnya layang-layang terputus tali....
Sukar untuk kembali...
Apatah lagi mengenal diri....

Wallahualam....

DUSTA




Manusia dan dusta...
Surah Ar-Rahman dalamnya diulang dusta...
Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan?
Sebanyak 31 kali ulangan ayat yang sama...
Dusta kalam, hati dan perbuatan....

Diam itu lebih baik dari berkata...
Tidak tahu itu lebih baik dari dusta..
Dusta bila rasa ada kuasa...
Dusta bila wujud berhala....
Sembahlah dunia andai itu menjamin syurga...
Manusia dan dusta...
Pandai berkata-kata...
Hukum sini dan sana....

Dusta....
Dusta....
Dusta....

Penyedap cerita....
Akhir zaman manusia lupa...
Khayalan dalam kata...
Siapa kita?
Siapa DIA?
Tiga dan satu...
Hanya saksi bisu...
Tiga dalam satu...
Menyatakan SA tu...
Tiga puluh satu...
Nikmat Tuhan yang mana satu?


Mencari Sinar




Assalamamualaikum warahmatullahi wabarakatuh....
Alhamdulillah syukur ke hadrat illahi...
Kerana kita masih dalam rahmatNya...
Selawat dan salam ke atas baginda...
Muhammad S.A.W...
Salam 27 Ramadhan 1437 hijrah...
Masih diberi pancaindera yang sihat....
Tenang....
Tenang....
Tenang....
Masih diberi hati yang lapang....
Senyum....
Senyum....
Senyum....
Jangan dusta tubuh yang nyata ...
Jangan tunjuk lagak,
Jangan tunjuk pandai....
Hancur nama empunya nama
Bukan hujah dengan kata-kata
Pandanglah suara di hujung suara
Di hujung suara itulah ilmu yang nyata
Nak cincang tak dapat
Nak rendam tak basah
Nak bakar tak hangus
Nur Muhammad empunya cerita
Dunia yang nyata di tapak kakinya
Habisnya cerita
Sentuhan di hujung jarinya
Zat memandang di hujung bau
Sahabatnya menarik nafas perlahan
Kelipkan mata, jarang-jarang
Nampak di hujung ilmunya
Butalah mata
Tulilah telinga
Kelulah lidah
Taala yang menunggu
Setiap gerak dan gerik
Ya Allah ya Rasulullah
Jangan tinggal akan daku
Walau sesaat sekali pun...