Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, selawat dan salam ke atas rasul junjungan mulia Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wassalam, ahli keluarga baginda, para sahabat baginda, para tabi'e, para ulama' dan para ilmuan, mukminin dan mukminat, muslimin dan muslimat, kepada yang masih hidup mahupun yang selamat di alam sana. Alhamdulillah syukur kita ke hadhrat Illahi kerana dengan limpah rahmat, taufik, hidayah dan inayah dapat kita bertemu kembali dalam rangka untuk berubudiah kepada Allah, dalam usaha ingat-memperingati antara satu sama lain, semoga terbukanya pintu-pintu hijab yang menghalang kita dari memahami ilmu-ilmuNya.
Untuk sambungan blog yang lepas di dalam tajuk yang sama iaitu "Kehidupan dunia dan akhirat (Bhgn ke-2)". Persoalan-persoalan yang sering timbul, mengapa kita perlu persoalkan akan kehidupan dunia dan akhirat? Kerana kehidupan kita di dunia sebagai bekalan kita di akhirat. Akan tetapi, berkaitan tajuk ini "Kehidupan dunia dan akhirat" bukanlah untuk membincangkan berkenaan kehidupan di dunia mahupun di akhirat, kerana perbezaan dunia dan akhirat itulah natijahnya hidup kita. Iaitu perbandingan kehidupan dunia dan akhirat. Kehidupan dunia merupakan suatu kehidupan yang mementingkan dunia semata-mata. Manakala kehidupan akhirat adalah kehidupan di dunia tetapi gerak kerjanya adalah bermatlamatkan akhirat semata-mata. Didalam konteks ini, mereka yang memilih kehidupan akhirat bukanlah menolak keduniaan semata-mata, akan tetapi kehidupan dunia itu sebagai suatu pemankin atau platform menuju ke akhirat.
Hadis diriwayatkan oleh al-lmam al-Bukhari.
Didalam Surah Yunus, ayat 24, Allah berfirman:-
Allah Swt berfirman; "Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu", istilah "kehidupan dunia" telah dipergunakan hampir tujuh puluh kali dalam al-Qur`an. Dunia di sini memiliki dua pengertian sebagaimana berikut;
a. Ia berarti yang dekat. Dunia merupakan bentuk muannas dari adna (rendah). Karena itu, kehidupan dunia adalah kiasan paling dekat untuk kehidupan akhirat yang secara relatif ia jauh.
b. Yang dimaksud dengannya adalah sâfilah; yang kotor, hina dan rendah. Karena itu kata danî (rendah) diberikan kepada seseorang yang terperosok dan rendah. Artinya bahwa kehidupan dunia adalah kehidupan yang rendah dan tidak memiliki nilai yang sempurna. Itulah kehidupan dunia sebagai lawan dari kehidupan akhirat yang tinggi dan penuh nilai-nilai agung.
Demikian ini sesuai dengan kesimpulan dari beberapa ayat al-Qur`an, seperti ayat berikut ini; "Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui"129 . Kehidupan yang sesungguhnya hanyalah kehidupan akhirat saja, adapun kehidupan dunia hanyalah kehidupan semu dan hanya sekedar nama saja, padahal sebenarnya ia adalah kematian bertahap.
Al-hasil, sesungguhnya kehidupan dunia adalah kehidupan yang tidak bernilai, atau ia sebenarnya bukanlah kehidupan secara penuh. Ia "adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dan langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi". Yakni kehidupan sementara seperti air hujan yang turun ke bumi dengan tetesan rintik-rintik, dan dengan turunnya ke bumi tumbulah tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan berbagai macam buah.
***sumber(http://www.alhassanain.com/indonesian/book/book/holy_quran_library/quran_interpretation/perumpamaan_dalam_alquran/021.html)
Untuk membincangkan soal kehidupan dunia dan akhirat memerlukan suatu fahaman yang mendalam kerana percaya pada hari akhirat itu merupakan salah satu dari rukun iman kita.
Pada mulanya kita merasakan kehidupan dunia dan kehidupan akhirat itu terpisah kerana kehidupan dunia itu adalah sekarang dan kehidupan akhirat adalah sesuatu yang belum pasti. Akan tetapi apabila direnung secara mendalam, kehidupan dunia dan akhirat itu adalah suatu perkara yang tidak boleh dipisahkan ibarat aur dengan tebing. Dimana ada dunia dan disitulah ada akhirat. Ibarat Iman dan Islam, yang mana ia tidak boleh dipisahkan, sesuatu yang bergerak selari. Ia juga ibarat ilmu dan amal. Jika ia dipisahkan maka jadilah sesuatu itu perkara yang sia-sia.
Apabila direnungi dan diamati sedalamnya, kehidupan didunia dan akhirat adalah seiring kerana didalam surah diatas ada pahala dunia dan akhirat. Jika kita beribadah dan beramal untuk diri sendiri maka perkara itulah pahala dunia dan jika kita beribadah dan beramal untuk orang lain semata-mata maka itu adalah pahala akhirat. Hanya diri sendiri yang diberi pemahaman sahaja yang memahami akan kehidupan dunia dan akhirat. Dunia hanya sementara, akan tetapi akhirat kekal abadi.
Diakhir zaman semuanya hanya mementingkan diri sendiri. Tiada lagi tolong-menolong, tiada lagi muafakat. Hanya segelintir masyarakat sahaja yang masih mengamalkan permuafakatan sesama insan. Yang lain hanya inginkan mengejar nama, pangkat, kuasa dan harta. Apabila membantu seseorang, hanyalah mengharapkan imbuhan semata-mata. Jika tiada kepentingan diri dan merugikan hartanya maka tiadalah dipedulikan hal orang lain. Seolah-olah dunia ini kekal selamanya, akhirat hanya dongengan semata-mata. Maka tercampaklah mereka dilembah kehinaan dan kekufuran. Walaupun pakaian dan kelakuan mereka seolah-olah merekalah lebih Islam dari orang lain, malangnya hati mereka tersimpan pelbagai penyakit hati; dengki, khianat, tamak-haloba, kedekut dan sebagainya. Tatkala mereka sedar akan perkara ini, segalanya sudah terlambat. Tiada lagi jalan kembali. Janji Allah pasti akan terjadi. Sesungguhnya hari akhirat itu benar, seksaan kubur itu benar dan hari kiamat itu pasti akan berlaku. Sesungguhnya syurga itu benar dan neraka itu benar.
"[51:56] Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku."
Untuk sambungan blog yang lepas di dalam tajuk yang sama iaitu "Kehidupan dunia dan akhirat (Bhgn ke-2)". Persoalan-persoalan yang sering timbul, mengapa kita perlu persoalkan akan kehidupan dunia dan akhirat? Kerana kehidupan kita di dunia sebagai bekalan kita di akhirat. Akan tetapi, berkaitan tajuk ini "Kehidupan dunia dan akhirat" bukanlah untuk membincangkan berkenaan kehidupan di dunia mahupun di akhirat, kerana perbezaan dunia dan akhirat itulah natijahnya hidup kita. Iaitu perbandingan kehidupan dunia dan akhirat. Kehidupan dunia merupakan suatu kehidupan yang mementingkan dunia semata-mata. Manakala kehidupan akhirat adalah kehidupan di dunia tetapi gerak kerjanya adalah bermatlamatkan akhirat semata-mata. Didalam konteks ini, mereka yang memilih kehidupan akhirat bukanlah menolak keduniaan semata-mata, akan tetapi kehidupan dunia itu sebagai suatu pemankin atau platform menuju ke akhirat.
Hadis diriwayatkan oleh al-lmam al-Bukhari.
" Dari Abdullah bin Umar, r.a., katanya: Rasulullah s.a.w., memegang bahuku lalu bersabda: “Jadikanlah dirimu di dunia ini seolah-olah engkau orang dagang bahkan seolah-olah orang yang dalam perjalanan musafir. ” Dan semenjak itu Ibn Umar selalu berkata: “Apabila engkau berada pada waktu petang maka janganlah engkau tunggu datangnya waktu pagi dan apabila engkau berada pada waktu pagi maka janganlah engkau tunggu datangnya waktu petang dan ambillah peluang dari kesihatanmu itu membuat amal untuk masa sakitmu dan peluang masa hidupmu berbekal untuk matimu."
Didalam Surah Yunus, ayat 24, Allah berfirman:-
"[10:24] Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dan langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya683, dan pemilik-permliknya mengira bahwa mereka pasti menguasasinya684, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang berfikir."
Allah Swt berfirman; "Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu", istilah "kehidupan dunia" telah dipergunakan hampir tujuh puluh kali dalam al-Qur`an. Dunia di sini memiliki dua pengertian sebagaimana berikut;
a. Ia berarti yang dekat. Dunia merupakan bentuk muannas dari adna (rendah). Karena itu, kehidupan dunia adalah kiasan paling dekat untuk kehidupan akhirat yang secara relatif ia jauh.
b. Yang dimaksud dengannya adalah sâfilah; yang kotor, hina dan rendah. Karena itu kata danî (rendah) diberikan kepada seseorang yang terperosok dan rendah. Artinya bahwa kehidupan dunia adalah kehidupan yang rendah dan tidak memiliki nilai yang sempurna. Itulah kehidupan dunia sebagai lawan dari kehidupan akhirat yang tinggi dan penuh nilai-nilai agung.
Demikian ini sesuai dengan kesimpulan dari beberapa ayat al-Qur`an, seperti ayat berikut ini; "Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui"129 . Kehidupan yang sesungguhnya hanyalah kehidupan akhirat saja, adapun kehidupan dunia hanyalah kehidupan semu dan hanya sekedar nama saja, padahal sebenarnya ia adalah kematian bertahap.
Al-hasil, sesungguhnya kehidupan dunia adalah kehidupan yang tidak bernilai, atau ia sebenarnya bukanlah kehidupan secara penuh. Ia "adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dan langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi". Yakni kehidupan sementara seperti air hujan yang turun ke bumi dengan tetesan rintik-rintik, dan dengan turunnya ke bumi tumbulah tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan berbagai macam buah.
***sumber(http://www.alhassanain.com/indonesian/book/book/holy_quran_library/quran_interpretation/perumpamaan_dalam_alquran/021.html)
Untuk membincangkan soal kehidupan dunia dan akhirat memerlukan suatu fahaman yang mendalam kerana percaya pada hari akhirat itu merupakan salah satu dari rukun iman kita.
Pada mulanya kita merasakan kehidupan dunia dan kehidupan akhirat itu terpisah kerana kehidupan dunia itu adalah sekarang dan kehidupan akhirat adalah sesuatu yang belum pasti. Akan tetapi apabila direnung secara mendalam, kehidupan dunia dan akhirat itu adalah suatu perkara yang tidak boleh dipisahkan ibarat aur dengan tebing. Dimana ada dunia dan disitulah ada akhirat. Ibarat Iman dan Islam, yang mana ia tidak boleh dipisahkan, sesuatu yang bergerak selari. Ia juga ibarat ilmu dan amal. Jika ia dipisahkan maka jadilah sesuatu itu perkara yang sia-sia.
"[2:201] Dan di antara mereka ada orang yang bendo'a: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka" {127}. (AL BAQARAH (Sapi betina) ayat 201)"
|
"[3:145] Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (ALI 'IMRAN (KELUARGA 'IMRAN) ayat 145)"
[4:134] Barangsiapa yang menghendaki pahala di dunia saja (maka ia merugi), karena di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (AN NISAA' (WANITA) ayat 134)
Apabila direnungi dan diamati sedalamnya, kehidupan didunia dan akhirat adalah seiring kerana didalam surah diatas ada pahala dunia dan akhirat. Jika kita beribadah dan beramal untuk diri sendiri maka perkara itulah pahala dunia dan jika kita beribadah dan beramal untuk orang lain semata-mata maka itu adalah pahala akhirat. Hanya diri sendiri yang diberi pemahaman sahaja yang memahami akan kehidupan dunia dan akhirat. Dunia hanya sementara, akan tetapi akhirat kekal abadi.
Diakhir zaman semuanya hanya mementingkan diri sendiri. Tiada lagi tolong-menolong, tiada lagi muafakat. Hanya segelintir masyarakat sahaja yang masih mengamalkan permuafakatan sesama insan. Yang lain hanya inginkan mengejar nama, pangkat, kuasa dan harta. Apabila membantu seseorang, hanyalah mengharapkan imbuhan semata-mata. Jika tiada kepentingan diri dan merugikan hartanya maka tiadalah dipedulikan hal orang lain. Seolah-olah dunia ini kekal selamanya, akhirat hanya dongengan semata-mata. Maka tercampaklah mereka dilembah kehinaan dan kekufuran. Walaupun pakaian dan kelakuan mereka seolah-olah merekalah lebih Islam dari orang lain, malangnya hati mereka tersimpan pelbagai penyakit hati; dengki, khianat, tamak-haloba, kedekut dan sebagainya. Tatkala mereka sedar akan perkara ini, segalanya sudah terlambat. Tiada lagi jalan kembali. Janji Allah pasti akan terjadi. Sesungguhnya hari akhirat itu benar, seksaan kubur itu benar dan hari kiamat itu pasti akan berlaku. Sesungguhnya syurga itu benar dan neraka itu benar.
[13:26] Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit). ( AR RA'D (GURUH) ayat 26)
Bismillahir rahmanir rahim.
Mahasuci Tuhan yang Engkau bersifat dengan Baqa’ dan Qidam,
Tuhan yang berkuasa mematikan sekalian yang bernyawa,
Mahasuci Tuhan yang menjadikan mati dan hidup untuk menguji siapa yang baik dan siapa yang kecewa.
Mahasuci Tuhan yang menjadikan lubang kubur sebesar-besar pengajaran untuk menjadi iktibar kepada orang yang lalai,
dan sebesar-besar amaran kepada orang yang masih hidup.
Tuhan yang berkuasa mematikan sekalian yang bernyawa,
Mahasuci Tuhan yang menjadikan mati dan hidup untuk menguji siapa yang baik dan siapa yang kecewa.
Mahasuci Tuhan yang menjadikan lubang kubur sebesar-besar pengajaran untuk menjadi iktibar kepada orang yang lalai,
dan sebesar-besar amaran kepada orang yang masih hidup.
Ingatlah!
Bahawa sekalian mahluk Allah akan jahanam dan binasa, melainkan zat Allah Taala.
Ialah Tuhan yang Maha besar kuasa menghukum, manakala kita sekalian akan kembali menghadap hadirat Allah Taala.
Bahawa sekalian mahluk Allah akan jahanam dan binasa, melainkan zat Allah Taala.
Ialah Tuhan yang Maha besar kuasa menghukum, manakala kita sekalian akan kembali menghadap hadirat Allah Taala.
Wahai SAYA Bin IBU SAYA, wahai SAYA Bin IBU SAYA, wahai SAYA Bin IBU SAYA,
hendaklah kamu ingat akan janji-janji Allah yang mana kamu ada bawa bersama-sama dari dunia ini.
Sekarang kamu telah menuju masuk ke negeri Akhirat.
hendaklah kamu ingat akan janji-janji Allah yang mana kamu ada bawa bersama-sama dari dunia ini.
Sekarang kamu telah menuju masuk ke negeri Akhirat.
Kamu telah mengaku bahawa tiada Tuhan yang disembah dengan sebenar-benarnya melainkan Allah,
dan bahawasanya Nabi Muhammad itu Pesuruh Allah.
dan bahawasanya Nabi Muhammad itu Pesuruh Allah.
Ingatlah wahai SAYA Bin IBU SAYA,
apabila datang kepada kamu 2 orang malaikat yang serupa dengan kamu iaitu Mungkar dan Nakir,
maka janganlah berasa gentar dan takut,
janganlah kamu berdukacita dan risau serta janganlah kamu susah-hati dan terkejut.
apabila datang kepada kamu 2 orang malaikat yang serupa dengan kamu iaitu Mungkar dan Nakir,
maka janganlah berasa gentar dan takut,
janganlah kamu berdukacita dan risau serta janganlah kamu susah-hati dan terkejut.
Ketahuilah wahai SAYA Bin IBU SAYA,
bahawasanya Mungkar dan Nakir itu hamba Allah Taala,
sebagaimana kamu juga hamba Allah Taala.
bahawasanya Mungkar dan Nakir itu hamba Allah Taala,
sebagaimana kamu juga hamba Allah Taala.
Apabila mereka menyuruh kamu duduk, mereka juga akan menyoal kamu.
Mereka berkata:
Mereka berkata:
Siapakah Tuhan kamu?
Siapakah Nabi kamu?
Apakah agama kamu?
Apakah kiblat kamu?
Siapakah saudara kamu?
Apakah pegangan iktikad kamu?
Dan apakah kalimah yang kamu bawa bersama-sama kamu?
Siapakah Nabi kamu?
Apakah agama kamu?
Apakah kiblat kamu?
Siapakah saudara kamu?
Apakah pegangan iktikad kamu?
Dan apakah kalimah yang kamu bawa bersama-sama kamu?
Di masa itu hendaklah kamu menjawab soalan-soalan mereka dengan cermat dan sehabis-habis terang, tepat dan betul.
Janganlah berasa gementar, janganlah cuak dan janganlah bergopoh-gapah, biarlah tenang dan berhati-hati.
Janganlah berasa gementar, janganlah cuak dan janganlah bergopoh-gapah, biarlah tenang dan berhati-hati.
Hendaklah kamu jawab begini:
Allah Taala Tuhanku,
Muhammad nabiku,
Islam agamaku,
kitab suci Al-Quran ikutanku,
Baitullah itu qiblatku,
malahan solah lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, mengeluarkan zakat dan mengerjakan haji diwajibkan ke atas aku.
Semua orang Islam dan orang yang beriman adalah saudara aku,
bahkan dari masa hidup hingga aku mati aku mengucap: “Laa ilaa ha illallah Muhammadur rasulullah”.
Allah Taala Tuhanku,
Muhammad nabiku,
Islam agamaku,
kitab suci Al-Quran ikutanku,
Baitullah itu qiblatku,
malahan solah lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, mengeluarkan zakat dan mengerjakan haji diwajibkan ke atas aku.
Semua orang Islam dan orang yang beriman adalah saudara aku,
bahkan dari masa hidup hingga aku mati aku mengucap: “Laa ilaa ha illallah Muhammadur rasulullah”.
Wahai SAYA Bin IBU SAYA tetapkanlah hatimu,
inilah dia suatu dugaan yang paling besar.
Ingatlah bahawa kamu sekarang sedang tinggal di dalam alam Barzakh,
sehingga sampai satu masa kelak, kamu akan dibangunkan semula untuk berkumpul di Padang Mahsyar.
inilah dia suatu dugaan yang paling besar.
Ingatlah bahawa kamu sekarang sedang tinggal di dalam alam Barzakh,
sehingga sampai satu masa kelak, kamu akan dibangunkan semula untuk berkumpul di Padang Mahsyar.
Insaflah wahai SAYA Bin IBU SAYA, bahawasanya mati ini adalah benar,
soalan malaikat Mungkar dan Nakir di dalam kubur ini adalah benar,
bangun dari kubur kemudian kita dihidupkan semula adalah benar,
berkumpul dan berhimpun di Padang Mahsyar adalah benar,
dihisab dan dikira segala amalan kamu adalah benar,
minum di kolam air nabi adalah benar,
ada syurga dan neraka adalah benar.
Bahawasanya hari Kiamat tetap akan adanya,
begitu juga Tuhan yang maha berkuasa akan membangkitkan semula orang-orang yang di dalam kubur.
soalan malaikat Mungkar dan Nakir di dalam kubur ini adalah benar,
bangun dari kubur kemudian kita dihidupkan semula adalah benar,
berkumpul dan berhimpun di Padang Mahsyar adalah benar,
dihisab dan dikira segala amalan kamu adalah benar,
minum di kolam air nabi adalah benar,
ada syurga dan neraka adalah benar.
Bahawasanya hari Kiamat tetap akan adanya,
begitu juga Tuhan yang maha berkuasa akan membangkitkan semula orang-orang yang di dalam kubur.
Di akhirnya kami ucapkan selamat berpisah dan selamat tinggal kamu disisi Allah Taala.
Semoga Tuhan akan memberi sejahtera kepada kamu. Tuhan jua yang menetapkan hati kamu.
Kami sekalian berdoa mudah-mudahan Allah Taala menjinakkan hati kamu yang liar,
dan Allah menaruh belas kasihan kepada kamu yang berdagang seorang diri di dalam kubur ini.
Mudah-mudahan Tuhan akan memberi keampunan dan memaafkan kesalahan kamu serta menerima segala amal kebajikan kamu.
Semoga Tuhan akan memberi sejahtera kepada kamu. Tuhan jua yang menetapkan hati kamu.
Kami sekalian berdoa mudah-mudahan Allah Taala menjinakkan hati kamu yang liar,
dan Allah menaruh belas kasihan kepada kamu yang berdagang seorang diri di dalam kubur ini.
Mudah-mudahan Tuhan akan memberi keampunan dan memaafkan kesalahan kamu serta menerima segala amal kebajikan kamu.
Ya Allah Ya Tuhan, kami merayu dan bermohon kepada Mu
supaya tidak disiksa mayat ini dengan kemegahan penghulu kami Muhammad SAW.
Subhana rabbika rabbil izati amma ya sifun wassalamu alalmursalin, walhamdulillahi rabbil alamin.
supaya tidak disiksa mayat ini dengan kemegahan penghulu kami Muhammad SAW.
Subhana rabbika rabbil izati amma ya sifun wassalamu alalmursalin, walhamdulillahi rabbil alamin.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan